selamat tinggal ASPI....

mungkin ini akan selalu ku kenang....

Asramaku...kini tinggal kenangan, bersama 4 orang bocah yang berbagai fakultas dalam 1 kamar. Nela, bocah lanang dari karawang, Emma, monster dari Bogor, dan Romina, si Mince dari Cilegon. semuanya ku kenal dalam satu lingkup kamar Asramaku tercinta, kini tinggal menunggu detak detik perpisahan yang akan di laksanakan nanti malam bersama para penghuni ASPA (Asrama Putra) setempat. Gambar di atas ini adalah gambaran kamar yang telah satu tahun dihuni oleh ku bersama ke 4 teman-temannku. Bersih bukan ????

 yah...inilah yang selama ini aku dan teman-teman ku kerjakan, membersihkan kamar satu kali dalam setahun, tak heran sang pengurus asrama Mis. Devi memberikan penghargaan pada kamar 313 A sebagai kamar terjorok plus ter acak kadut (cak bahasa sundamah). tapi justru kamar yang berantakanlah yang mungkin aku dan teman-temanku rindukan ketika kita menempati tempat kos yang baru....bukan sebuah kamar yang bersih seperti ini, tapi jangan samakan cerminan hidupku dengan kamar kotor lho...!!!

Assalamu'alaikum warohmatullah....

segala puja dan puji saya panjatkan pada Allah Subhanallahuwata'ala, berkat rahmat dan hidayah serta ridhonya saya dapat terlahir dari rahim seorang ibu yang relakan seluruh raganya agar saya hidup, dan pada seorang ibu itulah Allah menitipkan kehidupan saya padanya dan pada seorang ayah yang bertanggungjawab serta rela berkorban demi menghidupkan saya hingga sekarang dan karena bimbingannyalah yang menjadikan saya menjadi pengikut terhebat Rasulullah. saya yang terlahir di Tangerang tepatnya pada tanggal 23 oktober tahun 1990 ini, sangat bersyukur menjadi seorang anak dari kedua orang tua yang bertanggungjawab serta saudara-saudara yang peduli akan saya, rasa syukur saya semakin bertambah karena dalam kekurangan yang ada dalam diri saya telah melahirkan kemampuan yang tak pernah saya duga, ternyata saya telah diberi kemampuan lebih oleh Allah SWT, walupun tak sehebat para nabi, tabi'in dan para khalifah di muka bumi ini saya sangat bersyukur dapat peringkat pertama dalam diri saya, walaupun mungkin peringkat terakhir di mata orang tetapi saya bangga pada diri saya...berkat bimbingan dari orang-orang terhebat seperti ayah, ibu, dan guru-guru ku tercinta saya dapat menjuarai lomba kaligrafi, tashrif I dan II, awamil, pidato, sahril Qur'an, tilawah qur'an...,semua itu terasa sempurna ketika bersyukur pada Allah....

kenapa semua ini harus terjadi pada ku ? aku tidak pernah meminta ini pada tuhan, tapi mengapa semua ini berjalan dengan waktu yang tak pernah aku inginkan ? aku harus mencarinya untuk menebus salahku. Ini sudah hampir satu tahun lebih semenjak aku menduakannya, bodohnya aku...!!! kenapa aku lebih memilih Sitta yang super duper pemborosan harta, bawel ganjen lagi ???? ught....memang penyesalan itu selalu datang di akhir, coba dulu aku tidak selingkuh...mungkin saat ini aku masih dapat hidup bahagia bersama bidadari kecilku yang kini telah menghilang entah kemana.

" SYAFAAAAA......."

" AKU GAK BISA HIDUP TANPA KAMU...AKU PENGEN KAMU KEMBALI...!!!!"

"aku harus cari tahu dan harus minta maaf...."

di situ aku merasa kehilangan sekali bidadari kecil ku, rasa bersalah pun selalu menghantui. tapi aku hars cari kemana ????

"Syafa, rasanya hidupku hanya untukmu, aku tidak bisa menghapusmu dari pikiran ku, ternyata kamu amatlah berharga untukku, dari cara kamu menyayangiku, perhatianmu memanjakanku, dan senyummu yang selalu menghapus lelahku, tapi itu semua terjadi setahun yang lalu dan sekarang....tinggal ada bayanganmu, aku sangat merasakan hadirmu di sini dan aku merasakan sedihnya kamu. Sitta tidak bisa jadi sepertimu, dia hanya ingin menguras hartaku dengan cintanya yang palsu, bahkan lebih dari seorang jablay kampungan...." 

ya...aku harus cari Syafa secepatnya...tapi...apakah ia mau memaafkanku dan kembali padaku untuk selamanya ? " ayolah Dika kamu harus yakin kalau dia akan memafkanmu...yah ...aku yakin itu".

dan hari ini pun sepulangnya dari kampus tepatnya hari selasa tanggal 14 oktober 2008, dengan ditemani mobil swift ku, aku pun meluncur ke Tangerang. ini ku lakukan tanpa sepengetahuan Sitta, bila Sitta tahu, pastinya dia akan mencegahku mencari Syafa.

Sitta memang cemburuan sekali, selain itu dia juga pernah selingkuh dengan sahabatku sendiri, pokoknya dia beda sekali dengan Syafa. aku akui pada saat itu aku menyesal sekali, kenapa aku harus bertemu dengan Sitta dan harus berpisah dengan Syafa ? " Sudahlah Dika, itulah akhir dari perbuatan bodohmu."